Ekonomi Digital , Ekonominya Generasi Milenial


Di tahun 1995, saat saya kelas 1 SD, saya ingat bahwa saat saya mau membeli es, saya meminta uang kepada ibu saya. Di zaman itu, apapun yang hendak kita beli, kita membeli apapun secara manual; pembeli mendatangi penjual, penjual mendatangi supplier, supplier mendatangi distributor, dan seterusnya sehingga membentuk ekosistem transaksi secara manual. Namun di tahun 2018 ini, cara membeli dan menjual sesuatu sudah berubah seiring dengan perubahan terknologi dan juga gaya hidup masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang internet dan alat komunikasi, gaya hidup masyarakat pelan-pelan bergeser dari offline menuju kepada online. 

Kalau di zaman dulu Anda mengatakan “dunia ada dalam genggamanmu” ; kamu akan ditertawakan dan diakatakan orang gila, namun di zaman sekarang kamu akan ditertawakan dan dikatakan orang kuno jika Anda tidak tahu apa itu Instagram, facebook, twitter, bukalapak, amazon, dan aplikasi online lainnya. Di zaman ini, setiap membeli maupun menjual sesuatu sudah dilakukan secara digital sehinggal mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus melek teknologi, dan mengikuti setiap perkembangan teknologi yang ada. Saat kita memasuki Ekonomi Digital #Ecodigi, kita dipaksa keadaan untuk mengendalikan segala sesuatu melalui perangkat elektronik, gadget ataupun smartphone kita. 

Dengan demikian, kita akan dimudahkan dalam hal mobilitas untuk kegiatan sehari - hari khususnya dalam bidang penjulan dan pembelian barang. Dalam beberapa tahun ke depan, ekonomi digital #Ecodigi, akan menguasai pasar dunia. Contohnya dapat kita lihat bahwa surat menyurat tidak lagi seperti dahulu melalui secarik surat dalam amplop dan dikirim melalui kantor pos; di zaman ini, surat menyurat sudah dapat dikerjakan melalui sebuah terobosan bernama email. Sebuah sms sudah digantikan oleh whatsup; friendster digantikan oleh facebook dan hal-hal lain yang berkembang dari tahun ke tahun . 

Nah begitupun dalam hal ekonomi digital. Perlahan-lahan, sistem bisnis kita harus mengikuti perkembangan yang ada. Banyaknya pengguna internet di zaman ini dapat kita jadikan sebagai peluang yang akan mengantarkan bisnis kita dan juga negara kita Indonesia ke pintu persaingan ekonomi di dunia. Untuk masuk ke dalam persaingan secara global, produk-produk kita haruslah menjadi produk yang unik, yang unggul. Namun tidak cukup hanya produk saja, namun di zaman ini kita harus memperhatikan pelayanan kita. Banyak perusahaan yang dulunya produknya diminati, namun saat ini sudah gulung tikar atau bangkrut karena tidak memperhatikan pelayanan atau istilah zaman ini : “service after selling” . 

Setelah produk dan pelayanan unggul, setiap pengusaha juga harus memperbaiki cara pembayaran untuk customer. Di zaman sekarang ini, cara pembayaran yang manual sudah berganti menjadi cara pembayaran digital. Pembayaran digital seperti Gopay, OVO, DANA, dan pembayaran digital lain adalah salah satu metode pembayaran yang memudahkan pelanggan untuk membayar barang atau jasa yang digunakan. Untuk itu, mari kita memperbaiki diri kita untuk memasuki Ekonomi Digital #Ecodigi.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

INVESTASI ANAK MUDA MILENIAL

PERBAIKAN SEPAKBOLA INDONESIA DIMULAI DARI SEPATU

Jenis-Jenis Benang Untuk Merajut